1. Pertama yang harus dilihat yaitu Berat Jenisnya (Density). untuk Solar sendiri memiliki standar density di 0.82 s/d 0.87. Jika BJ kurang dari itu atau lebih dari itu maka minyak itu bukan tergolong bahan bakar Solar. BJ sendiri tidak menyimpulkan bagus atau tidaknya solar itu sendiri, selama BJ yg tertera diantara 0.82-0.87 maka bisa digunakan untuk mesin-mesin anda. masalahnya kadang BJ menjadi patokan bahwa semakin rendah BJ itu maka semakin bagus??? teori yang benar adalah Semakin rendah BJ maka semakin kuat tarikan / tenaga di Mesin-mesin yang anda gunakan tetapi agak semakin boros, namun sebaliknya semakin tinggi BJ maka Solar yang digunakan akan lebih awet dan tidak terlalu ful untuk energy'nya di mesin-mesin tersebut. Jadi sesuai kebutuhan Customer itu seperti apa???
2.Solar itu memiliki pembeda dari segi warna, warna tidak mempengaruhi kualitas selama solar itu masih bening dan tidak keruh atau kotor maka solar itu memiliki kualitas yang baik. karena setiap merek memiliki warna yang berbeda-beda untuk menghindari pengoplosan yang dilakukan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
apakah artinya SG 0,823 vs SG 0,829 , mana yang lebih bagus. trimakasih
BalasHapus